kewirausahaan dalam perspektif sejarah
Para
wirausahawan dunia muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi industry
pada akhir abad kedelapan belas. Masa tersebut merupakan era produksi dengan
menggunakan mesin yang diawali dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, mesin
pemintal benang oleh Richard Arkwright, dll. Orang-orang jenis ini sangat
penting dalam pembangunan perekonomian Inggris. Mereka menerapkan penemuan ilmu
untuk tujuan produksi dan berusaha mendapatkan peningkatan output industry yang
sangat besar melalui penggunaan teknologi baru.
Para
wirausahawan awal ini mempunyai karakteristik kesabaran dan tenaga yang tidak
terbatas. Beberapa mempunyai uang dan bukan besar dari golongan bangsawan.
Mereka muncul dari kelas menengah-bawah, didorong oleh keinginan untuk
mewujudkan impian dan gagasan inovatif menjadi kenyataan. Tujuan utama mereka
adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi-organisasi mereka. Mereka percaya
pada nilai kerja yang mereka lakukan, mereka tidak mementingkan keuntungan dan
kekayaan sebagai tujuan pertama. Keberhasilan memberi arti dan kebanggaan pada
usaha yang mereka lakukan.
Inovasi
adalah kunci penting
Wirausahawan
revolusi Industri Inggris menunjukan kunci penting dalam membangun kepribadian
semangat inovasi. Mereka terlbat dalam pengembangan penemuan untuk tujuan
komersil dan menerapkan penemuan ilmiah untuk tujuan produksi. Keberhasilan
mereka membuktikan adanya nilai dari pengerjaan sesuatu yang baru dan berguna
atau mengerjakan sesuatu yang lama dengan cara baru dan lebih baik. Didalam
usahanya, mereka menetapkan suatu nilai dasar yang harus diikuti oleh para
wirausahawan, bahwa inovasi harus merupakan karakteristik utama dari
usaha-usaha kewirausahaan. Kreatifitas adalah hakikat dari tindakan-tindakan
kewirausahaan.
Karakteristik
wirausahaan
1. Punya rasa percaya diri dan kemandirian
yang tinggi.
2. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh.
3. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang.
4. Mau dan mampu bekerja keras dan menekuni bidang usahanya tanpa kenal menyerah.
5. Mau dan mampu berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal
6. Mau dan mampu bernegosiasi dengan win-win solution.
7. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
8. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan mengelola dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship).
9. Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan.
2. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya secara lugas dan tangguh.
3. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang.
4. Mau dan mampu bekerja keras dan menekuni bidang usahanya tanpa kenal menyerah.
5. Mau dan mampu berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal
6. Mau dan mampu bernegosiasi dengan win-win solution.
7. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin.
8. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas perusahaan dengan mengelola dan memotivasi orang lain (leadership/managerialship).
9. Mau dan mampu melakukan perluasan dan pengembangan usaha dgn resiko yang moderat.
10. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kemitraan.
Penetuan
potensi wirausahaan
Di bawah
ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan:
(karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)
•
Kemampuan inovatif
•
Toleransi terhadap
kemenduaan (ambiguity)
•
Keinginan untuk
berprestasi
•
Kemampuan
perencanaan realistis
•
Kepemimpinan
terorientasi kepada tujuan
•
Obyektivitas
•
Tanggung jawab
pribadi
•
Kemampuan
beradaptasi
Kemampuan
sebagai pengorganisasi dan administrat
Metode
analisa diri sendiri
-
Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan
kebutuhan, dorongan dan aspirasi.
-
3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan
ekonomi menurut McClelland yaitu kebutuhan untuk berprestasi (n Ach),
kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
-
Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat
pengalaman yang tidak terlupakan yaitu pengalaman yang sangat memuaskan dan
pengalaman yang sangat tidak memuaskan
Pengembangan Nach
n Ach dapat
diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara
lain :
•
Menyadarkan
orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik kewirausahaan.
Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi
segala tindakan yang telah dilakukan
•
Pengembangan
sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan
menyadari orang lain
•
Dukungan
kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru
dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.
•
Pemberian
dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri
Manajemen
dalam kewirausahaan
Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang
bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi
kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda